Cara Menghapus Link di Google Search Console
Diposting pada: 10 Juli 2023, 16:10 PM
Google Search Console adalah alat yang sangat berguna bagi pemilik situs web dan webmaster untuk mengelola serta memantau kinerja situs mereka di mesin pencari Google. Salah satu fitur penting yang ditawarkan oleh Google Search Console adalah kemampuan untuk menghapus atau me-remove link yang tidak diinginkan atau tidak relevan dari hasil pencarian Google.
Mengapa Anda Perlu Menghapus Link di Google Search Console?
Ada beberapa alasan mengapa Anda mungkin perlu menghapus link dari hasil pencarian Google. Beberapa alasan umum meliputi:
Konten usang atau tidak relevan
Jika Anda memiliki konten yang sudah tidak relevan atau sudah tidak ada lagi di situs Anda, Anda mungkin ingin menghapus link yang terkait dengan konten tersebut agar pengguna tidak menemukannya di hasil pencarian.
Pelanggaran hak cipta atau kebijakan
Jika Anda mendapati bahwa ada link yang melanggar hak cipta atau melanggar kebijakan situs Anda, Anda dapat mengajukan permintaan penghapusan link tersebut melalui Google Search Console.
Keamanan dan privasi
Jika Anda menemukan link yang mengarah ke halaman yang berisi informasi pribadi atau berbahaya, Anda dapat meminta Google untuk menghapus link tersebut agar melindungi keamanan dan privasi pengguna.
Cara Menghapus Link di Google Search Console
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menghapus link di Google Search Console.
1. Akses Google Search Console
Buka Google Search Console melalui tautan berikut: https://search.google.com/search-console. Login menggunakan akun Google yang terhubung dengan situs web Anda.
2. Pilih Situs Web
Setelah masuk, pilih situs web yang ingin Anda lakukan penghapusan link dengan mengklik tautan situs web di daftar yang ditampilkan.
3. Akses Laporan "URL Pengecualian"
Di panel kiri, temukan dan klik "Pengecualian" di bawah bagian "Indeks Google".
Lalu, pilih "URL Pengecualian".
4. Tambahkan Permintaan Pengecualian
Klik tombol "Tambahkan Permintaan Pengecualian" untuk memulai proses penghapusan link.
5. Pilih Tipe Pengecualian
Pilih tipe pengecualian yang sesuai dengan situasi Anda. Misalnya, jika Anda ingin menghapus URL halaman web, pilih opsi "Hapus URL". Jika Anda ingin menghapus URL yang tidak valid atau tidak aman, pilih opsi yang sesuai.
6. Masukkan URL yang Akan Dihapus
Masukkan URL yang ingin Anda hapus dari hasil pencarian Google. Pastikan untuk memasukkan URL lengkap dengan protokol (http:// atau https://) dan path (misalnya, /halaman).
7. Pilih Alasan
Pilih alasan mengapa Anda ingin menghapus URL tersebut. Misalnya, pilih "Konten usang" atau "URL melanggar kebijakan situs".
8. Kirim Permintaan
Setelah mengisi formulir permintaan pengecualian, klik tombol "Kirim Permintaan". Google akan memproses permintaan Anda dan menghapus link dari hasil pencarian jika memenuhi kriteria pengecualian.
Penting untuk diingat bahwa meskipun Anda mengajukan permintaan pengecualian, Google tidak menjamin penghapusan link tersebut. Google akan meninjau permintaan Anda dan memutuskan apakah link tersebut memenuhi kriteria pengecualian atau tidak.
Jadi, menghapus link di Google Search Console adalah proses yang penting untuk mengelola tampilan hasil pencarian Google. Dengan menghapus link yang tidak relevan, usang, melanggar hak cipta, atau berbahaya, Anda dapat meningkatkan kualitas dan keamanan situs web Anda. Mengikuti langkah-langkah yang dijelaskan di atas akan membantu Anda mengajukan permintaan penghapusan link dengan mudah melalui Google Search Console.
Artikel menarik lainnya:
Kenali Perbedaan Google Sites dengan Blogger
Diposting pada: 30 Juni 2023, 14:10 PM
Inovasi digital telah memudahkan siapa pun untuk membangun banyak hal secara online dengan cepat dan efisien. Nah, dua platform populer yang dapat membantu dalam mempublikasikan konten secara online adalah Google Sites dan Blogger. Meskipun keduanya digunakan untuk tujuan yang serupa, yaitu menciptakan dan berbagi konten dengan audiens secara online, tetapi terdapat perbedaan penting di antara keduanya. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan dengan lebih rinci apa itu Google Sites dan Blogger, serta mengungkapkan perbedaan utama yang membedakan keduanya.
Google Sites

Google Sites adalah layanan pembuatan situs web yang disediakan oleh Google. Google Sites adalah alat yang mudah digunakan di mana memungkinkan penggunanya untuk membuat situs web yang sederhana dan fungsional tanpa perlu memiliki pengetahuan pemrograman.
Google Sites juga memiliki integrasi yang kuat dengan berbagai layanan Google lainnya, seperti Google Drive, Google Docs, Google Calendar, dan banyak lagi. Hal ini memungkinkan pengguna dengan mudah menyematkan dan berbagi konten yang ada dalam ekosistem Google.
Kelebihan Google Sites di antaranya, kemudahan penggunaan, ketersediaan template dan desain yang profesional, serta integrasi yang baik dengan produk-produk Google. Google Sites juga memungkinkan kolaborasi real-time, di mana beberapa pengguna dapat bekerja pada satu situs web secara bersamaan. Hal ini tentunya sangat cocok bagi pengguna yang ingin membuat situs web yang sederhana dan berbagi informasi dengan mudah.
Namun, Google Sites juga memiliki beberapa keterbatasan. Meskipun memiliki banyak fitur dasar, Google Sites mungkin tidak sesuai untuk proyek yang lebih kompleks dan membutuhkan personalisasi dan kontrol yang lebih besar atas tampilan dan fungsionalitas situs web.
Berikut kekurangan google sites
Fungsionalitas Terbatas: Google Sites lebih cocok untuk membuat situs web yang sederhana dan tidak memiliki banyak fitur interaktif. Jika Anda memerlukan fungsionalitas kustom atau kompleks seperti e-commerce, basis data, atau aplikasi web yang rumit, Google Sites mungkin tidak cukup.
Desain Terbatas: Meskipun ada beberapa tema yang tersedia, pilihan desain di Google Sites terbatas. Anda tidak memiliki fleksibilitas yang sama seperti saat menggunakan platform situs web berbayar atau alat desain web lainnya.
Keterbatasan Pengeditan HTML/CSS: Anda tidak dapat dengan mudah mengedit kode HTML atau CSS situs web Anda di Google Sites. Ini berarti Anda memiliki kendali yang lebih terbatas terhadap tampilan dan fungsionalitas situs web Anda.
Fitur SEO Terbatas: Google Sites tidak memiliki alat SEO yang kuat atau kontrol yang mendalam atas faktor-faktor SEO seperti meta tag, URL kustom, dan lainnya. Ini dapat memengaruhi visibilitas situs web Anda di mesin pencari.
Otomatisasi Terbatas: Integrasi dengan alat pihak ketiga dan otomatisasi terbatas di Google Sites. Anda mungkin memiliki kesulitan menghubungkan alat lain ke situs web Anda atau mengotomatiskan tugas-tugas tertentu.
Keterbatasan Penyimpanan: Google Sites berbagi kuota penyimpanan dengan layanan Google Drive Anda. Jika Anda memiliki banyak media atau konten, Anda mungkin perlu mengupgrade akun Google Anda untuk mendapatkan lebih banyak penyimpanan.
Keterbatasan Kolaborasi: Meskipun Anda dapat berkolaborasi dengan orang lain dalam membuat situs web di Google Sites, alat kolaborasi tidak selalu sekuat atau sekomprehensif seperti yang ditawarkan oleh alat kolaborasi web lainnya.
Blogger
Blogger merupakan platform blogging yang dimiliki oleh Google. Dibandingkan dengan Google Sites, Blogger lebih berfokus pada pembuatan dan pengelolaan blog. Blogger memungkinkan pengguna untuk membuat dan mempublikasikan konten blog secara mudah dan cepat. Blogger menyediakan berbagai alat dan fitur yang memudahkan penggunanya untuk menyesuaikan tampilan blog mereka, termasuk pilihan template yang dapat disesuaikan dan penyesuaian HTML/CSS.
Kelebihan Blogger di antaranya, kemudahan penggunaan, dukungan pengaturan tampilan yang lebih fleksibel, dan ketersediaan widget yang dapat disesuaikan. Blogger juga memiliki kemampuan untuk menghasilkan pendapatan melalui program iklan Google AdSense, yang memungkinkan pemilik blog untuk mendapatkan penghasilan dari konten yang mereka buat.
Namun, Blogger memiliki batasan dalam hal fleksibilitas dan kontrol. Blogger tidak sekuat Google Sites dalam hal fitur dan fungsionalitas. Selain itu, meskipun ada beberapa template yang tersedia, pilihan desain yang disediakan oleh Blogger lebih terbatas dibandingkan dengan Google Sites.
Mana yang Lebih Baik?
Secara singkat, Google Sites dan Blogger adalah dua platform yang berbeda dengan fokus yang berbeda pula. Google Sites adalah alat pembuatan situs web yang lebih umum digunakan untuk membagikan informasi dan konten, sementara Blogger adalah platform blogging yang lebih berfokus pada pembuatan konten blog. Google Sites menawarkan kemudahan penggunaan dan integrasi dengan produk Google lainnya, sementara Blogger menawarkan fleksibilitas tampilan dan kemampuan monetisasi melalui iklan.
Pilihan antara Google Sites dan Blogger tergantung pada tujuan pengguna dan tingkat kompleksitas proyek. Jika Anda mencari cara yang mudah untuk berbagi informasi dan konten secara online, maka Google Sites mungkin menjadi pilihan yang baik. Di sisi lain, jika Anda ingin fokus pada blogging dan memiliki lebih banyak kontrol atas tampilan dan monetisasi, Blogger bisa menjadi pilihan yang lebih sesuai.
Pada akhirnya, baik Google Sites maupun Blogger adalah platform yang bermanfaat dalam mempublikasikan konten secara online dan pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan dan preferensi individual.
Lihat artikel menarik lainnya:
- Ketahui Apa Perbedaan User Interface dan User Experience
- Panduan Lengkap Cara Memasang Iklan di YouTube
- 3 Alasan Mengapa CPC Google Ads Anda Jadi Mahal
- Maximize Clicks dan Target Impression Share, Strategi Bidding Mana yang Harus Anda Pilih di Google Ads?
- Strategi SEO yang Efektif untuk Meningkatkan Omset Bisnis Anda
Ketahui Apa Perbedaan User Interface dan User Experience
Diposting pada: 26 Juni 2023, 14:10 PM
Dalam dunia desain digital, ada dua istilah yang sering muncul: UI (User Interface) dan UX (User Experience). Meskipun sering digunakan secara bergantian, keduanya sebenarnya memiliki perbedaan yang signifikan dalam konteks desain pengalaman pengguna. Dalam artikel ini, kita akan menyingkap perbedaan antara UI dan UX, serta pentingnya keduanya dalam menciptakan pengalaman pengguna yang luar biasa.
UI (User Interface):
UI, atau antarmuka pengguna, mengacu pada segala hal yang terlihat dan dapat diinteraksikan oleh pengguna dalam sebuah aplikasi atau situs web. Ini termasuk tata letak, warna, ikon, tombol, dan elemen desain lainnya yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan produk digital. Tujuan utama UI adalah menciptakan antarmuka yang estetis dan mudah digunakan agar pengguna dapat berinteraksi dengan sistem dengan lancar.
Dalam desain UI, pemikiran tentang hierarki visual, pemilihan warna yang tepat, penggunaan tipografi yang baik, serta konsistensi desain adalah beberapa aspek penting yang harus dipertimbangkan. UI designer bertanggung jawab untuk menciptakan desain yang menarik secara visual dan memberikan pengalaman yang intuitif bagi pengguna.
UX (User Experience):
UX, atau pengalaman pengguna, berkaitan dengan keseluruhan interaksi dan pengalaman yang dialami oleh pengguna saat menggunakan sebuah produk digital. Ini mencakup aspek-aspek seperti kemudahan penggunaan, kepuasan pengguna, efisiensi, dan emosi yang ditimbulkan selama interaksi.
Pada tingkat yang lebih dalam, UX berfokus pada pemahaman pengguna, analisis penggunaan, pengujian pengguna, serta perencanaan dan desain interaksi yang memadai. UX designer bertanggung jawab untuk memastikan bahwa produk memberikan nilai dan kepuasan maksimal bagi pengguna, serta menciptakan alur yang logis dan terarah.
Perbedaan Utama:
Perbedaan utama antara UI dan UX adalah fokusnya. UI lebih berfokus pada tampilan visual dan elemen desain yang terlihat, sementara UX lebih berfokus pada interaksi keseluruhan dan pengalaman pengguna yang holistik. UI mencakup semua aspek desain yang terlihat, sedangkan UX melibatkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan pengguna dan penciptaan alur yang memuaskan.
Keduanya saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Desain UI yang menarik akan memberikan daya tarik visual, tetapi jika pengguna mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan produk atau tidak mendapatkan pengalaman yang memuaskan, maka UI yang baik menjadi kurang berarti. Sebaliknya, UX yang hebat dengan alur yang baik dapat terhambat oleh tampilan visual yang buruk dan tidak menarik.
Kesimpulan:
UI dan UX adalah dua konsep desain yang berbeda tetapi saling melengkapi. UI menangani tampilan visual dan elemen desain yang terlihat, sementara UX fokus pada interaksi keseluruhan dan pengalaman pengguna. Keduanya penting dalam menciptakan produk digital yang sukses dan memuaskan pengguna. Dengan menggabungkan desain UI yang menarik dengan pengalaman pengguna yang memuaskan, tim desain dapat mencapai hasil yang luar biasa dalam menciptakan produk digital yang inovatif dan menarik bagi pengguna.
Artikel menarik lainnya: