6 Tool SEO yang Wajib Digunakan Saat Optimasi SEO
Bagi Anda yang ingin melakukan sendiri SEO website atau online shop Anda, maka ada banyak alat bantu (tools) yang bisa Anda gunakan untuk memudahkan proses SEO yang dilakukan, baik yang gratis ataupun yang berbayar. Inilah 5 tool SEO yang setidak-tidaknya harus Anda gunakan agar hasil optimasi lebih maksimal:
1. Google Search Console (GSC)
Tampilan Dashboard Google Search Console (GSC)
Dulunya bernama Google Webmaster Tool (GWT), tool gratis yang disediakan langsung oleh Google ini sangat penting dalam memeriksa “kesehatan” website Anda dan melakukan fungsi on-page SEO lainnya, misal:
- - Apakah ada malware
- - Apakah Google mengalami kendala dalam crawling dan index website Anda
- - Apakah ada pelanggaran aturan Google (penalty) saat melakukan link building
- - Hal-hal yang bisa disempurnakan dalam optimasi meta tag
- - Apakah sitemap sudah dipasang dengan benar atau masih ada error
- - Untuk menghilangkan website Anda dari hasil search Google
- - Untuk mendapatkan notifikasi dari tim Google (terutama jika ada manual penalty)
- - Untuk mengetahui website apa saja yang melakukan backlink ke website Anda
- - Dan masih banyak lagi kegunaan Google Search Console ini
Cara Pakai:
Untuk menggunakannya Anda harus memiliki akses Gmail terlebih dahulu. Jika sudah punya, Anda bisa langsung login di https://search.google.com/search-console/welcome. Setelah itu Anda harus melakukan validasi terlebih dahulu, yaitu memasukkan script yang di-generate oleh GSC ke HTML website Anda, tujuannya untuk memastikan bahwa benar website tersebut adalah website milik Anda/ yang Anda kelola.
2. Google Analytics
Tool gratis ini (ada yang versi berbayar juga untuk enterprise) sangat berguna untuk mengetahui data-data visitor website Anda, misal:
- - Jumlah page views
- - Jumlah new visitor
- - Jumlah returning visitor
- - Dari browser apa pengunjung website Anda berasal
- - Dari mana pengunjung website Anda berasal (dari Google, ketik langsung, atau dari referensi website lain)
- - Halaman apa yang dikunjungi dan berapa lama
- - Persentase bounce rate di website Anda
- - Keyword yang mendatangkan visitor
- - Dan sebagainya
Cara pakai:
Sama dengan Google Search Console, yaitu harus memiliki akun Google dulu untuk login dan melakukan validasi di website yang sedang dioptimasi. Untuk login Google Analytic bisa kunjungi https://www.google.com/analytics, dan saat artikel ini ditulis Google Analytics telah tersedia juga aplikasinya di Android dan iOS.
3. Tool Untuk Cek Backlink Kompetitor
Backlink Checker Dari Ahrefs
Backlink, alias link yang mengarah ke sebuah website, memiliki pengaruh yang sangat signifikan dalam SEO. Jika sebuah website mendapatkan backlink dalam jumlah yang banyak, berkualitas, dan relevan, maka semakin besar potensinya untuk bertengger di halaman 1 Google.
Artinya, jika kompetitor Anda memiliki posisi yang bagus di Google, bisa jadi dia memiliki banyak backlink dari website lain. Nah, logika sederhananya, jika kita bisa mengetahui dari mana saja backlink tersebut berasal, kita juga bisa mendapatkan backlink yang sama dengan kompetitor kita.
Untuk itulah tool cek backlink digunakan. Beberapa fitur yang tersedia diantaranya (tergantung tool yang digunakan):
- - Mengetahui jumlah backlink kompetitor Anda, dan dari mana saja sumbernya
- - Mengetahui Domain Authority (DA) dan Page Authority (PA) dari backlink tersebut
- - Mengetahui PageRank (PR) dari backlink tersebut
- - Mengetahui apakah backlink tersebut dofollow atau nofollow
- - Mengetahui anchor text dari backlink tersebut
Beberapa tools backlink yang umumnya digunakan pelaku SEO:
– Ahrefs (berbayar)
– MOZ (berbayar)
– SEMrush (berbayar)
– Majestic SEO (berbayar)
– RankSignals (gratis)
4. Tool untuk Cek Domain Authority (DA) dan Page Authority (PA)
Contoh add-on SEO dari MOZ untuk cek Page Authority dan Domain Authority
Domain Authority dan Page Authority adalah sebuah sistem scoring (alogaritma) yang dikembangkan oleh perusahaan software SEO yang berbasis di Amerika, yaitu MOZ. Secara sederhana, jika sebuah website memiliki PA dan DA yang tinggi, maka semakin besar peluangnya untuk memiliki posisi yang bagus di Search Engine.
Lalu, buat apa mengetahui PA dan DA sebuah website? Hal ini berguna pada saat kita melakukan link building untuk SEO. Menurut Google, link berkualitas adalah link yang berasal dari website yang berkualitas juga. Nah, salah satu tolak ukur “berkualitas” ini adalah dilihat dari DA dan PA sebuah website.
Salah satu tool yang bisa dipakai adalah add-on SEO dari MOZ yang bisa dipasang di browser Chrome dan Mozilla secara gratis. Setelah add-on tersebut terpasang di browser Anda, maka Anda bisa langsung mengetahui PA dan DA sebuah website pada saat Anda mengunjunginya.
5. CopyScape untuk Cek Konten Duplikasi (Jiplakan)
Homepage CopyScape
Sejak update alogaritma Panda dari Google, konten jiplakan harus Anda hindari jika ingin melakukan SEO. Tapi kalau harus cek satu per satu apakah ada konten jiplakan di setiap halaman website tentu akan repot sekali.
Dengan CopyScape, Anda cukup memasukkan URL website Anda dan sistem akan melakukan pengecekan apakah ada halaman yang memiliki konten duplikat, atau malah sebaliknya, apakah ada website lain yang menjiplak konten Anda. Tool ini tersedia yang gratis (dengan fitur yang dibatasi) dan yang berbayar.
6. Cek Kecepatan Loading
Tool Cek Kecepatan Loading dari Google
Kecepatan loading sebuah website, baik di desktop ataupun di mobile, akan mempengaruhi ranking Anda di Google. Semakin cepat loading-nya, maka semakin baik. Untuk mengetahui score kecepatan loading website Anda, bisa menggunakan tool gratis dari Google berikut: https://pagespeed.web.dev/
Cara pakainya tidak perlu bikin akun, bisa langsung mengetik URL website Anda, dan setelahnya akan muncul score hasil penilaian beserta hal-hal apa saja yang perlu Anda lakukan untuk memperbaikinya.
Hal-Hal Lain Yang Perlu Diperhatikan
Bagi sebagian orang tertentu, memahami penggunaan tools tersebut mungkin agak sulit dan teknis. Ya memang, segala sesuatu kalau mau berhasil harus dipelajari dulu. Bagi Anda yang mengalami kesulitan teknis, Anda bisa mencari tutorialnya di Youtube ataupun di Google, meminta bantuan web programmer, atau jika Anda tidak punya waktu dan tidak mau repot-repot mempelajarinya Anda bisa menggunakan jasa SEO untuk membantu Anda.
Sukses selalu untuk bisnis Anda!
Hei Web Programmer, Ini Cara Bikin Website yang SEO Friendly!
Pada dasarnya, web programmer itu job desc-nya adalah coding website.
Tapi kenyataannya, makin kesini makin banyak klien yang minta SEO (search engine optimization) juga. Masalahnya, banyak web programmer yang tidak begitu paham tentang SEO dan tidak tahu fitur apa yang harus dibuat agar website tersebut SEO friendly (dari sisi coding).
Jika website Anda dibangun pakai WordPress (atau CMS open-source terkenal lainnya), sudah banyak plugin yang siap pakai untuk urusan SEO, misalnya YOAST. Tapi bagi Anda web programmer yang idealis dan lebih senang membuat CMS versi Anda sendiri, ini akan jadi masalah.
Nah, artikel ini sengaja kami buat bagi para web programmer yang bingung cara bikin website yang Google friendly. Ini list lengkapnya:
1. Pastikan setiap halaman memiliki fungsi meta tag
Ingat, harus setiap halaman!
Artinya, di CMS harus ada field meta tag di setiap halaman, mulai dari Home, halaman Kategori, halaman Produk, halaman News/ Berita, dan lain-lain. Meta tag yang harus ada adalah meta title dan meta description, sedangkan untuk meta keyword boleh diabaikan karena Google sudah tidak memperdulikan meta keyword.
2. Pastikan editor CMS sudah mendukung fungsi heading dan UBI
Hampir semua text editor WYSIWIG saat ini sudah mendukung fungsi heading, tapi hanya untuk memastikan saja supaya Anda tidak kelupaan. Heading yang harus ada adalah H1, H2, dan H3. H1 biasanya dipakai untuk judul utama, H2 untuk sub-judul, dan H3 untuk judul di body artikel.
UBI (underlined, bold, italic) juga diperlukan, tapi sama seperti heading, harusnya WYSIWIG editor saat ini sudah dilengkapi fitur tersebut.
3. Pastikan struktur URL Website rapi dan teratur
Ini seringkali kejadian terutama untuk website e-commerce (online shop), dimana URL halaman produk seringkali berantakan seperti ini: http://www.yourwebsite.com/index.php?route=product/product&product_id=52
URL harus dibuat rapi, terstruktur, jelas hirarki-nya, contohnya seperti ini: http://www.yourwebsite.com/product/nama-product-kodeproduct
4. Kecepatan loading itu penting!
Kecepatan loading menurut siapa? Yang pasti sih menurut Google. Untungnya, Google menyediakan tool (gratis) yang bisa digunakan untuk mengecek hasil speed loading website Anda, beserta rekomendasi teknis apa-apa saja yang harus dilakukan agar loading bisa lebih cepat.
Ini alamat tool nya: https://pagespeed.web.dev/
Tinggal masukkan URL website yang hendak di-test, nanti akan keluar angka penilaiannya. Idealnya adalah minimal mencapai score 70/100.
5. Berikan ruang untuk text
Terlalu banyak website yang terlalu memperhatikan keindahan dan estetika (banyak gambar dan foto), tapi sebenarnya di sisi lain berdampak buruk terhadap SEO-nya. Ya, seringkali kaidah design “bentrok” dengan kaidah SEO.
Contoh paling umum adalah, di halaman HOME hanya diisi dengan gambar dan foto, hampir tidak ada text/ tulisan sama sekali. Kalaupun ada, biasanya hanya sedikit.
Salah satu contoh website dengan design minimalis tapi tidak SEO friendly, dimana halaman HOME hampir tidak ada text.
Salah satu contoh website dengan design minimalis tapi tidak SEO friendly, dimana halaman HOME hampir tidak ada text.
Tetapi tahukah Anda, dari sisi SEO, halaman HOME itu sangat penting diisi dengan text yang informatif dan deskriptif. Mengapa? Karena crawler Google tidak bisa membaca gambar dan foto, dia hanya bisa baca text! Jadi, kalau HOME isinya hanya gambar dan foto, si crawler ini akan bingung, website Anda ini tentang apa sih topiknya?
Sebagai web programmer, pastikan halaman HOME website yang Anda buat memiliki ruang untuk text (misalnya ucapan selamat datang, intro, dan sejenisnya). Dan jangan lupa, pastikan CMS/ halaman admin ada fitur yang bisa merubah-rubah text tersebut.
6. Fungsi Alt Text pada gambar
Karena crawler Google sulit membaca dan memahami gambar dan foto, maka setiap file image harus bisa diberikan fungsi Alt Text melalui editor di CMS. Pastikan fitur ini tersedia, sehingga setiap kali si user menambahkan gambar-gambar baru, user tersebut bisa mengetikkan sendiri Alt Text yang diinginkan.
7. Submit sitemap XML
Mungkin Anda sudah sering melihat halaman sitemap (peta situs) pada sebuah website. Nah, sitemap XML ini juga kurang lebih sama, berisi daftar halaman yang terdapat pada sebuah website, tapi lebih ditujukan kepada si crawler Google (dalam bentuk file XML).
Tujuannya apa? Agar memudahkan Google “menyantap” setiap halaman yang ada, memahami sturktur hirarki halamannya, dan memahami keseluruhan isi website tersebut. Jadi, pastikan Anda sudah submit sitemap XML tersebut jika ingin SEO-nya lebih optimal.
8. Lakukan canonical URL
Seringkali, satu halaman yang sama memiliki URL yang berbeda-beda. Misal, halaman HOME:
http://websiteanda.com
http://www.websiteanda.com
http://www.websiteanda.com/index
Nah, itu semua di mata Google adalah 3 halaman yang berbeda, walau bagi visitor terlihat sama saja. Karena isinya sama, sedangkan URL nya beda, maka bisa menimbulkan isu duplicate content.
Untuk itu, perlu di-define dan ditetapkan URL mana yang akan dijadikan acuan. Setelah menetapkannya, maka web programmer perlu memberitahu crawler Google bahwa URL tersebutlah yang dijadikan patokan. Caranya bagaimana? Yaitu dengan melakukan canonical URL. Detail teknisnya tentu cukup panjang kalau dibahas di sini, bisa Anda googling sendiri. Salah satunya bisa dibaca di sini: https://support.google.com/webmasters/answer/139066?hl=en
9. Direkomendasikan pakai HTTPS
Salah satu faktor ranking Google adalah security (keamanan) dari sebuah website, dan salah satu parameternya adalah penggunaan protokol HTTPS. Sarankan klien Anda menggunakan HTTPS karena hal ini bisa membuat website-nya terlihat lebih aman, sehingga dapat membantu SEO website tersebut.
10. Pasang Google Search Console
Tampilan Dashboard Google Search Console (GSC)
Yang terakhir, jangan lupa pasang tool Google Search Console (GSC), atau yang dulunya disebut juga dengan Google Webmaster Tools. Tool apakah ini?
Ibarat dokter, GSC adalah stetoskop-nya. GSC akan memberitahu kondisi “kesehatan” website Anda dari sisi SEO, seperti status crawling dan indexing, apakah terkena penalty Google atau tidak, backlink yang mengarah ke website Anda, dan sebagainya.
Nah kira-kira itu adalah 10 fitur yang harus Anda buat untuk website klien Anda jika mereka meminta sebuah website yang Google friendly. 10 fitur tersebut juga bisa menjadi nilai jual, Anda bisa bilang ke klien bahwa setiap website yang Anda buat telah dilengkapi berbagai fitur SEO.
Tetapi harap ingat, jangan lupa jelaskan ke klien (semacam disclaimer) bahwa 10 fitur SEO tersebut tidak serta merta membuat website-nya PASTI langsung ranking (tidak ada yang pasti di SEO). Sifatnya hanya memperbesar peluang, bukan menjamin 100%. Di luar 10 fitur tersebut, masih ada faktor lainnya seperti melakukan link building (off-page SEO) yang perlu dilakukan secara berkala dan terus menerus.
Jika memang serius untuk terjun ke bisnis online, menggunakan jasa optimasi SEO profesional sangat direkomendasikan dalam memaintain segala urusan SEO website klien Anda. Semoga bermanfaat!
Note:
– Silahkan share artikel ini jika dirasa bermanfaat
– Harap cantumkan backlink jika Anda menjadikan artikel ini sebagai referensi di blog Anda
Mengenal Apa Itu Iklan PPC Google Ads
Mungkin bagi sebagian diantara Anda yang ingin bisnis-nya go online sudah pernah mendengar iklan PPC atau Google Ads. Model iklan seperti apakah itu? Bagaimana cara kerjanya? Apakah efektif?
Nah di artikel kali ini kita akan membahasnya dalam bahasa yang bisa dipahami oleh pemula. Tapi sebelum kita membahas pengertian Google Ads, ada baiknya kita mengenal istilah PPC terlebih dahulu.
Apa Sih Iklan PPC Itu?
PPC adalah singkatan dari Pay-Per-Click, yang kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya bayar per klik. PPC merupakan salah satu metode beriklan di internet yang paling populer, dimana pengiklan (advertiser) hanya membayar jika ada yang klik iklannya.
Selain PPC, ada juga sebenarnya metode PPM (Pay Per Impression), yaitu bayar per kemunculan (biasanya per 1,000 kali kemunculan).
Nah, Google Ads merupakan penyedia terbesar layanan iklan PPC dan PPM di dunia hingga saat ini, dengan pendapatan fantastis hingga milyaran US Dollar!
Efektifitas dan Manfaat Menggunakan Google Ads
Beriklan di internet menggunakan Google Adwords memiliki keunggulan tersendiri, beberapa di antaranya adalah:
Lebih Cepat Daripada SEO
Capek dengan SEO yang tidak juga membuahkan hasil? Dengan Google Ads, iklan website Anda bisa langsung muncul di halaman pertama Google hanya dalam hitungan jam atau hari (selama tidak melanggar ketentuan layanan Google Ads)
Tertarget dan Fleksibel
Selaku pengiklan, Anda bisa mengatur budget per hari, siapa yang hendak ditarget, dari negara mana, behavior-nya seperti apa, di jam dan hari apa saja.
Jangkauan Iklan yang Luas
Google memliki banyak network dengan trafik gila-gilaan: Youtube, Gmail, aplikasi Android, dll. Di luar itu, masih banyak blog dan website yang menjadi network partner dari Google, yang artinya mereka bersedia menampilkan iklan Anda yang “dioper” oleh Google.
Cara Kerja Iklan PPC Google Adwords
Skema iklan PPC, termasuk Google Adwords, setidak-tidaknya melibatkan 3 pihak:
1. Penyedia teknologi/ platform – kalau mau beriklan, maka harus mendaftar ke pihak ini. Dia-lah yang memiliki teknologi, aturan, dan biaya iklan dibayarkan kepadanya. Dalam hal ini Google adalah pemilik teknologinya.
2. Pemilik website/ blog – iklan-iklan Anda nanti akan muncul di website atau blog mereka, biasa disebut juga dengan istilah network atau jaringan.
3. Pengiklan/ advertiser – yaitu orang yang mau beriklan di internet menggunakan Google Ads.
Kurang lebih, seperti ini skemanya:
Jika ingin menggunakan layanan Google Adwords, langkah awal adalah membuat akun terlebih dahulu di https://ads.google.com. Setelah login, nanti Anda akan masuk ke sebuah halaman dashboard yang digunakan untuk setting bugdet, materi iklan, analisa jumlah klik yang didapat, jumlah budget yang telah dihabiskan, dan lain sebagainya.
Hal-Hal Lain yang Perlu Anda Ketahui
1. Iklan Google Ads tidak hanya berupa text saja seperti ini:
Tapi bisa juga berupa banner seperti ini (alias GDN, Google Display Network):
2. Sistem yang digunakan adalah bidding.
Misalnya gini, Anda ingin saat orang search “sepatu online” di Google, maka iklan website Anda ikut muncul. Nah, Anda bersedia bayar berapa jika ada visitor yang klik?
Kenapa pakai bidding? Karena kompetitor Anda dan banyak website lainnya juga pasti ada yang pakai Adwords, sedangkan Google terbatas menampilkan iklannya. Itulah sebabnya pakai bidding dan rotasi. Artinya, semakin besar Anda berani bid (bayar), maka semakin besar peluang iklan Anda muncul dan semakin tinggi posisinya.
Itulah yang bikin Google kaya raya 🙂
3. Bisa Munculin Alamat, Telepon, dan Sitelink
Ini contohnya:
4. Bisa Remarketing
Apa itu remarketing?
Misalnya begini, ada orang yang baru saja buka dan melihat-lihat website Anda. Setelah itu dia close, lalu melihat-lihat website lain. Nah, iklan website Anda tetap bisa muncul di website lain yang dia buka itu, sehingga “membuntuti” terus visitor tersebut, dengan tujuan meningkatkan brand awareness.
Urus Sendiri Atau Pakai Penyedia Jasa Google Ads?
Kalau Anda punya waktu untuk mempelajari segala kerumitannya, mengikuti update-update terbaru Google Ads, atau tim digital marketing yang in-house di perusahaan Anda yang mengatur segalanya, maka boleh saja untuk melakukan sendiri iklan Anda.
Tetapi jika Anda tidak memiliki waktu untuk itu semua, maka menggunakan digital marketing agency yang menyediakan layanan iklan Google Ads merupakan salah satu opsi yang bisa dipertimbangkan. Semoga artikel ini bisa membantu bisnis Anda menjadi lebih berkembang lagi.